MANAJEMEN PAUD



 BAB
 I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Siapa yang tidak ingin anaknya menjadi anak yang pintar dan cerdas?[1] Tentu semua orang tua inginkan yang terbaik untuk anaknnya terutama hal pendidikan. Sekarang banyak sekali kita lihat lembaga pendidikan yang menerima anak usia dini. Misalnya TK, TPA, Kelompok Bermain, dan lain sebagainya.Diluar negeri seperti di Jepang pendidikan anak usia dini biasanya berisi tentang pembelajaran budi pekerti dan pembiasaan diri. Tujuannya agar anak-anak ini nantinya menjadi pribadi yang baik. Makanya kebanyakan orang Jepang memiliki etos kerja yang luar biasa.Bagaimana dengan Indonesia? Tidak kalah dengan Jepang, kita juga memiliki berbagai lembaga pendidikan anak usia dini. TK, Kelompok Bermain, Taman Pendidikan Al-quran, Tempat Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis adalah contoh PAUD yang ada di Indonesia.
Dalam manajemen paud, ada banyak hal yang harus dikelola mulai dari awal pendirian sekolah, tata kelola, hingga pada pengembangan sekolah paud. Ruang lingkup manajemen paud meliputi apa yang dikelola, bagaimana caranya, bagaimana merencanakannya, dan kemana manajemen paud akan diarahkan. Untuk melengkapi bahasan ini, pada kesempatan berikutnya kami akan berikan materi berupa:
  1. Manajemen kurikulum paud
  2. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan paud
  3. Manajemen anak didik di lembaga paud
  4. Manajemen sarana dan prasarana paud
  5. Manajemen desain lingkungan paud
  6. Manajemen proses, input, dan output paud
  7. Manajemen pengawasan / supervisi paud



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian manajemen Ra?
2.      Bagaimana fungsi dan hakekat manajemen Ra?
3.      Apa tahapan-tahapan mendirikan Ra ?

C.     TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen RA
2.      Untuk mengetahui fungsi dan hakekat manajemen RA
3.      Untuk mengetahui tahapan-tahapan mendirikan RA












BAB
II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian manajemen RA
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris management (kata dasarnya manage = mengelola), jadi manajemen memiliki arti pengelolaan, pengarahan, pengaturan yang ada di dalam sebuah lembaga. Dengan demikian pengertian manajemen paud adalah suatu upaya mengelola, mengatur, dan atau mengarahkan proses interaksi edukatif antara peserta didik, guru, dan lingkungan secara teratur, terencana, dan tersistem untuk mencapai tujuan pendidikan anak usia dini.Sebelum mengetahui manajemen PAUD kita harus mengetahui apa itu PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini. Seperti yang dikutip dari wikipedia, PAUD merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar atau dengan kata lain pendidikan untuk anak hingga umur enam tahun. Tujuan lainnya adalah membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah dan mampu bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya. Jadi anak Indonesia akan memiliki kepribadian dan kemampuan yang baik.PAUD memiliki ruang lingkup pendidikan berdasarkan umur. Diantaranya infant (0-1 tahun), toddler (2-3 tahun), preschool atau kindergarten children (3-6 tahun), dan early primary school (SD Kelas Awal) (6-8 tahun). Sedangkan untuk lembaga pendidikannya PAUD terdiri dari TK, KB, RA, BA, TPA, dan SPS.Lalu apa itu manajemen PAUD? manajemen secara umum berarti mengorganisir. Jadi manajemen PAUD bisa diartikan sebagai upaya untuk mengatur agar PAUD dapat memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya. Mulai dari mengatur materi, sarana, dan data yang ada dalam PAUD.





B.     Bagaimana fungsi dan hakekat manajemen Ra
Fungsi Manajemen PAUD
Dengan adanya manajemen paud, akan mempermudah bagi pengelola atau kepala paud untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan.
1. Perencanaan
Perencanaan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sudah dituangkan ke dalam visi misi lembaga, dan strategi untuk mencapai tujuannya. Usahakan dalam membuat perencanaan dilengkapi dengan tabel penjadwalan (time schedule) kapan program mulai dan selesai. Perencanaan ini akan membuat program berjalan matang dan tepat waktu.
2. Pengorganisasian
Selain perencanaan yang matang, hal yang tidak kalah penting dalam keberhasilan program paud adalah pengorganisasian. Bagilah tugas secara profesional sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing sumber daya individu yang ada.
Dengan adanya manajemen paud, pengorganisasian akan dapat dilakukan dengan mudah karena komponen paud yang di dalamnya terdapat sumber daya dapat bekerja bersama-sama membentuk sebuah sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Kepemimpinan
Seorang pengelola paud tidak boleh disibukkan dengan perkerjaan intern lembaga yang dipimpinyya. Ia harus melihat keluar mencari ide dan inspirasi baru agar paud yang dipimpinnya bisa maju. Pengelola paud juga harus mengajar di kelas dan tentu jam mengajarnya tidak sebanyak guru-guru lain karena ia juga harus tahu kondisi lapangan dengan instansi yang dipimpinnya sehingga ia mengetahui persis program yang bagaimana yang seharusnya dilaksanakan.
4. Pengawasan
Dengan adanya manajemen paud pengawasan akan menjadi lebih mudah karena pengelola paud akan membagi pekerjaan terhadap individu-individu yang terlibat guna mencapai tujuan. Sebuah rencana program harus diawasi / dikontrol / di supervisi yang tujuannya bukan untuk menilai baik atau buruk akan tetapi seorang kepala sekolah harus memberikan motivasi, arahan, dalam lebih mengoptimalkan lagi hasil kerja yang dicapai para individu.
Demikain pengertian manajemen paud lengkap dengan fungsi, tujuan dan ruang lingkupnya semoga menambah wawasan ayah bunda pengelola paud / kepala sekolah dalam memajukan lembaga yang dimpinnya.
Ø  HAKEKAT MANAJEMEN RA

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini 

PAUD sangat menentukan kesuksesan seseorang di masa depan, bagaimana seseorang merespons berbagai permasalahan yang dihadapi dalam setiap langkah kehidupan sangat ditentukan oleh pengalaman dan pendidikan yang diperolehnya pada saat usia dini. PAUD yang positif akan mendorong seseorang untuk merespon berbagai permasalahan kehidupan secara positif, sebaliknya pengalaman yang negatif dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan yang seharusnya. Jangan-jangan kondisi kehidupan masyarakat kita yang carut marut dewasa ini pun, merupakan akibat atau cermin kegagalan PAUD 15-20 tahun yang lalu.[2]
Hasil kajian menunjukkan, bahwa daya imajinasi, keativitas, inovatif, dan proaktivitas lulusan PAUD, berbeda dengan yang tidak melakukannya. Oleh sebab itu, PAUD terus ditumbuhkembangkan pemerintah. Kedepan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi lembaga ini harus dikembangkan sampai ke plosok pedesaan karena dalam era globalisasi sekarang kita membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Kita tidak ingin terus menerus tertinggal oleh negara lain, apalagi oleh negara-negara yang dulu pernah belajar dari kita, seperti Malaysia. Oleh sebab itu, perlu disiapkan SDM anda, melalui pendidikan yang berkualitas sejak dini, dengan menumbuhkembangkan lembaga PAUD.
PAUD akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter anak negeri, sebagai titik awal pembentukan SDM berkualitas, yang memiliki wawasan, intelektual, kepribadian, tanggung jawab, inovatif, kreatif, proaktif dan partisipan serta semangat mandiri. Hasil kajian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikutu PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal. Ibarat jalan masuk menuju pendidikan dasar, PAUD memuluskan jalan itu sehingga anak menjadi lebih mandiri, lebih disiplin, dan lebih mudah mengembangkan kecerdasan majemuknya.


Hal ini yang penting, mengingat hasil penelitian tentang perkembangan otak sebagaimana telah disinggung diatas, bahwa sampai usia 4 tahun tingkat kestabilan kecerdasan anak telah mencapai 50%, pada usia 8 tahun mencapai 80%, dan sisanya sekitar 20% diperoleh setelah berusia 8 tahun. Dengan demikian, jika pendidikan baru dilakukan pada anak ketika mencapai usia 6 atau 7 tahun (Sekolah Dasar), stimulasi lingkungan terhadap fungsi otak yang sebagian besar telah berkembang akan terlambat pengembangannya sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan anak-anak kurang cerdas, serta dapat mengurangi optimalisasi otak yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak.
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk mambantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohan agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebenarnya sudah menjadi kesepakan bersama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, salah satu kebijakan yang digulirkan adalah menumbuhkembangkan PAUD merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat serta pemangku kepentingan lain. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan kedasaran serta program terpadu yang melibatkan masyarakat dan pemerintah untuk merealisasikan Gerakan PAUDNISASI yang telah dicanangkan pemerintah 2011 lalu.
Dalam rangka  perluasan akses, PAUD juga bisa diselenggarakan oleh kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dengan membekali diri melalui berbagai pelatihan dan membaca berbagai pelatihan dan membaca berbagai sumber, penerapan ide ini dapat dilakukan terutama di daerah-daerah terpencil, yang belum ada lembaga pendidikan bagi anak usia dini.
Untuk mengatasi kesenjangan antara anak-anak yang beruntung dan yang  kurang beruntung, diperlukan kolaborasi antara masyarakat serta organisasi-organisasi yang ada dengan Pemerintah. PAUD dapat dimasukkan ke beberapa program masyarakat yang sudah ada, misalnya lewat posyandu (pos layanan terpadu), dengan membentuk seksi pendidikan anak usia dini, juga dapat dimasukkan ke program PKK (pendidikan kesejahteraan keluarga). Alternatif lain: menjadikan PAUD sebagai bagian dari preventif Forum Penanganan Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak. Dalam hal ini, ketika anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak juga merupakan bagian kekerasan yang tersembunyi di dalam rumah tangga. Jika salah satu seksi dari forum diarahkan untuk menangani isu pendidikan seperti melakukan sosialisasi pentingnya PAUD, maka akan memberikan solusi pendidikan yang murah berbasis masyarakat, bahkan mencarikan donatur atau anak asuh bagi anak yang belum dapat menikmati pendidikan.

Pentingnya PAUD juga dapat ditinjau dari perkembangan otak manusia sebagaimana telah dikemukakan diatas, bahwa tahap perkembngan otak anak usia dini menempati posisi yang paling vital, karena sebagian besar perkembangan otak dicapai pada masa usia dini. Lebih jelasnya bayi lahir telah mencapai perkembangan otak 25% orang dewasa. Untuk menuju kesempurnaan perkembangan otak manusia 50% dicapai hingga usia 4 tahun, 80% hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses hingga anak usia 18 tahun. Dengan demikian, usia dini memegang peranan yang sangat penting karena perkembangan otak mengalami lompatan dan berjalan sedemikian.

C.                      TAHAPAN –TAHAPAN PENDIRIAN RA

 Mekanisme pendirian lembaga PAUD secara prinsipel hampir sama natara satu kabupaten/kota yang satu dengan yang lain. Mekanisme ini baru akan berjalan ketika semua persyaratan umum sebagaimana dijelaskan di atas telah terpenuhi. Setelah semua persyaratan umum telah terpenuhi, pihak pendiri atau yayasan hendaknya konsultasi dengan dinas pendidikan setempat untuk menanyakan mekanisme teknis yang harus dipersiapkan dalam memperoleh izin penyelenggaran. Biasanya, dinas pendidikan setempat menyampaikan beberapa persyaratan teknis yang harus di penuhi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:[3]
1.      Surat domisili
2.      Program kerja paud selama satu tahun pelajaran
3.      Surat persetujuan masyarakat setempat melalui pengantar RT dan RW
4.      Surat rekomendasi dinas pendidikan kecamatan
5.      Rekomendasi camat dari dinas kecamatan setempat
6.      Akte yayasan penyelenggara

Ke tujug berkas sebagaimana disebutkan di atas harus di lampirkan dalam proses pendirian PAUD. Kemudian, proposal tersebut harus dikirim atau diajukan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota. Secara sederhana izin pendirian akan langsung ditujukan kepada kantor departemen pendidikan nasional tingkat kabupaten /kota dengan melampirkan ketujuh berkas sebagaimana disebutkan di atas.
Satu hal yang perlu ditekankan di sini adalah,bahwa usulan pendirian paud harus di lakukan oleh yayasan yang telah berbadan hukum. Hal ini telah diatur dalam pasal 53 ayat 1 yang menerangkan bahwa penyelenggaraan dan atau satuan pendidikan formal yang didirikan pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.
Demikian paud yang didirikan harus di bawah naungan yayasan terlebih dahulu. Nah, yayasan inilah yang akan mengurus dan mengajukan permohonan izin pendiriannya. Oleh karena itu, sebelumnya memulai proses pengajuan izin harus dibentuk kepengurusan dan mengajukan perizinan pendirian yayasan. Biasanya,pengajuan pendirian yayasan ini bisa dilakukan di kantor-kantor notaris yang berwenang di bidang itu. Hal ini dimaksudkan agar berdirinya lembaga paud mendapatkan payung hukum yang kuat dan jelas. Secara skematis, mekanisme pengajuan izin pendirian lembaga paud dapat dilakukan dalam bentuk skema sederhana sbb:
















Text Box: YAYASAN PENDIRI


Text Box: PENGANTAR DARI RT/RW
 




Text Box: KELURAHAN 






Text Box: REKOMENDASI KANTOR KECAMATAN


Text Box: REKOMENDASI KANTOR DEPDIKNAS

 



Text Box: KANTOR DEPDIKNAS KABUPATEN/KOTA
(IZIN DIBERIKAN)
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   


Dalam skema di atas dapat di pahami bahwa pemberi izin pendirian sebuah lembaga PAUD adalah depdiknas tingkat kabupaten/kota. Dengan demikian, untuk memperoleh izin pendidikan PAUD,yayasan harus mengajukan proposal yang dilampiri tujuh berkas sebagaimana dijelaskan di atas pendirian PAUD akan dibahas pada bab tersendiri setelah bagian ini selesai.









BAB
III
KESIMPULAN
Pendidikan anak usia dini dimulai sejak anak berusia 0-6 tahun, dalam prosesnya melalui cara yang berbeda dengan tahapan pendidikan lanjutan yaitu menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristiknya yakni belajar sambil bermain untuk mencapai kenyamanan pada anak didik sehingga mereka akan lebih mudah menyerap apa yang diajarkan.
Pendidikan anak usia dini merupakan konstruksi fundamental kemampuan yang dimiliki setiap anak, sehingga dimasa mendatang sesoarang anak akan berkembang sesuai dengan didikan pada tahap pendidikan pertamanya yaitu PAUD. Pada masa ini merupakan usia yang paling baik (golden age) untuk menanamkan dasar-dasar pengetahuan dan mengoptimalkan perkembangannya, agar kelak sanggup meneruskan kehidupannya dengan ilmu yang didapatkan.
Dalam proses pengembangan kecerdasan anak usia dini, dapat ditempuh dengan melalui tiga jalur pendidikan yaitu, (1) pendidikan informal yaitu: keluarga dan lingkungan (2) pendidikan nonformal berupa TPA, dan kelompok bermain dan (3) pendidikan formal berupa TK dan RA. Adapun kecerdasan yang sangat penting untuk dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini yaitu; kecerdasan musikalitas, logika matematika, kelenturan tubuh (kinestetik), berbahasa (linguistik), spasial (kecerdasan ruang), interpersoanal dan intrapersonal.
             


























DAFTAR PUSTAKA

Suyadi,manajemen paud mendirikan megelola dan mengembangkan paud.pustaka pelajar.agustus 2011
Prof.Dr.H.E.MULYASA,M.Pd. manajemen paud.PT REMAJA ROSDAKARYA.april2012


[3] Suyadi,manajemen paud mendirikan megelola dan mengembangkan pad. Hal22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LPM WAHID HASYIM